Pakai 5G Industri RI Disebut Bisa Kompetisi dengan China
Ronni Nurmal Head of Network Solutions Ericsson Indonesia mengklain industri di Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain seperti Vietnam, Thailand dan China jika kembangkan 5G.
"Industri kita juga harus memanfaatkan kemampuan 5G untuk bisa lebih efiisien, karena kita perlu kompetisi dengan negara-negara lain seperti Vietnam, Thailand, China," ujar Ronni secara virtual, Rabu (6/10).
Ronni juga menyebut penggunaan layanan 5G untuk industri dapat berupa efisiensi operasional. Dengan begitu ia mendorong industri bisa memanfaatian layanan generasi kelima itu.
Dia mengatakan saat ini layanan 5G sudah diimplementasikan di berbagai negara sejak 2019. Saat ini Telkomsel, Indosat dan XL Axiata sudah merilis 5G di Indonesia pada tahun ini.
Namun demikian ia menggarisbawahi spektrum yang digunakan untuk pengimolementasian 5G di setiap operator. Hal itu disebutnya berpengaruh terhadap kualitas dan jangkauan 5G.
"Yang menjadi catatan yang sangat penting bagi kita semua kualitas dan jangkauan dari 5G akan sangat tergantung dari tersedianya akses terhadap spektrum," pungkasnya.
Ronni menjelaskan spektrum 5G dapat digunakan di low band, mid band dan high band. Namun ia menilai spektrum middle band dan high band sejauh ini masih sangat terbatas.
Jika spektrum itu diberikan dalam waktu yang tepat dalam jumlah bandwith yang tepat serta harga yang pas, 5G dinilainya dapat bisa diberikan kepada publik lebih masif dan bisa dinikmati oleh semua pihak.
Dengan begitu, layanan 5G dijelaskan Ronni dapat memberikan manfaat yang sangat besar di bidang industri, seperti di pelabuhan di bandara dan di manufaktur.
"Sangat besar keuntungan 5G di Indonesia, baik untuk konsumer maupun untuk industri. Untuk konsumer kita memiliki [keunggulan] kecepatan," pungkasnya.
Pada sisi konsumer misalnya, bisa digunakan untuk layanan VR, AR dan game online. Hal itu diyakini Ronni sangat relevan untuk pengguna di Indonesia, karena penetrasi pita lebar di Indonesia masih sangat rendah, dan masih banyak rumah-rumah yang beelum dapat akses internet.
Di samping itu operator penyedia layanan telekomunikasi disebut Ronni juga dapat memanfaatkan 5G, karena diklaim dapat memberikan kapasitas data yang besar dengan biaya yang lebih efisien dibandingkan teknologi yang sebelumnya.
Lebih lanjut Ronni menilai pentingnya untuk berkolaborasi seluruh stakeholder untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga bisa berjalan dengan bagus, baik dari pemerintah, operator, vendor, chipset, handset, pengguna dan industri tadi yang akan memanfaatkan layanan 5G.
Saat ini Ronni melihat spektrum pada populasi handset saat ini memiliki perkembangan yang pesat. Ia menilai perangkat yang menggunakan spektrum 2,3MHz kian turun harga jualnya.
"Spektrum itu sangat penting untuk 5G, memang spektrum itu ada dari sisi populasi handset itu ada 2,3 cuman saya lihat perkembangannya justru sangat cepat handset di 2,3. dan harganya turun dengan cepat," tutupnya.
(can/eks)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Pakai 5G Industri RI Disebut Bisa Kompetisi dengan China"
Post a Comment