Menkes Sebut Varian Corona AY42 Belum Ada di Indonesia Mulai Ada Kenaikan Kasus

BANGKAPOS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, varian Delta AY.4.2 atau Delta Plus belum ditemukan di Indonesia.

Delta plus merupakan subvarian Delta yang sudah masuk di Malaysia dan dilaporkan menginfeksi dua orang.

"Untuk varian baru, memang varian Delta itu kan kodenya B.1.167.2, itu sudah punya anak, depannya pakai AY, terbanyak di Indonesia subvariannya AY.23 dan AY.24," kata Budi dalam konferensi pers secara daring, Senin (15/11/2021).

"Di Indonesia sendiri, AY.4 sudah ada AY.23 ada, AY.24 ada, tapi AY.4.2 belum ada," tambah dia.

Subvarian virus corona ini merupakan hasil mutasi dari varian Delta yang semula banyak merebak di Inggris dan masuk dalam daftar variant of concern pada Mei 2021.

Namun, pada Juli 2021 ditemukanlah subvarian Delta AY.4.2 atau Delta Plus dan jumlah infeksinya semakin mendominasi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut subvarian ini telah tersebar di setidaknya 42 negara dunia, termasuk Inggris, India, Israel, Amerika Serikat, dan Rusia.

Namun, 96 persen dari infeksi yang terjadi di dunia itu ditemukan di Inggris.

Meski demikian, Budi menyebut varian Delta dan subvariannya memiliki mutasi genetik yang mirip.

"Kesimpulan kami, kalau misalnya masuk anak atau cucunya, insyaallah kekebalan yang terbentuk di masyarakat bisa menanggulangi ini," ujar Budi.

0 Response to "Menkes Sebut Varian Corona AY42 Belum Ada di Indonesia Mulai Ada Kenaikan Kasus"

Post a Comment